Jumat, 21 Mei 2010

TEMPERAMEN(lanjutan)

Si orang Kolerik dikatakan sbg berkepala panas, mudah sekali dibangkitkan gairahnya, tp mudah pula jadi tenang jika lawan yg dihadapinya mengaku kalah, ia tersinggung tanpa kebencian yg berlarut2. Kegiatannya cepat tapi tidak tangguh. Ia orang yg sibuk tp tdk menyukai berada tepat di tengah2 kesibukan usaha sebab ia tidak tabah, ia pilih utk memberikan perintah2 tp tdk mau diganggu dgn pelaksanaan dr perintah2 yg diberikannya itu. Ia menyukai pengakuan secara terbuka dan senang jika dipuji di depan umum. Ia menyukai penampilan, kemegahan dan formalitas, ia penuh dgn kebanggaan dan cinta diri sendiri. Ia kikir, sopan tp dgn upacara, ia sakit hati luar biasa jika orang lain menolak utk ikut dlm kepura2annya. Pokoknya temperamen kolerik adlh yg paling sedikit dpt menikmati kebahagiaan karena tingkah lakunya rara-rata justru membangkitkan perlawanan orang.
Flegma berarti tidak adanya gairah, bukan kemalasan, ia mengatakan secara tdk langsung kecondongan utk tdk mudah dan tidak cepat kena pengaruh. Orang seperti ini lambat jadi hangat tapi jika sudah hanyat dapat bertahan hangat lebih lama. Ia bertindak atas dasar keyakinan bukan atas dorongan naluri; temperamennya yg cerah dpt menggantikan ketidakhadirannya kecerdikan dan kebijakan di dlm dirinya. Ia bertindak layak dlm bergaul dgn orang lain dan biasanya dpt maju karena kegigihannya dlm mencapai sasaran2 yg dikehendakinya sementara ia bergaya seakan2 memberikan jalan kepada orang lain.
Dr. W. Wundt boleh jadi dipengaruhi oleh Kant, sebab ia jg berpegang pd teori empat temperamen dari tingkah laku manusia. Ia melakukan aneka percobaan yg menghabiskan tenaga, mengaitkan keempat temperamen tsb dgn susunan tubuh, yg membawa ia ke arah pembentukan ilmu jiwa konstitusional, atau menandai perilaku dan watak orang dr susunan tubuhnya. Dasar pemikiran ini di kemudian hari menciut menjadi 2 bagian saja yg dikenal introvert-extrovert. Tapi di masa abad 18-19, gagasan mengenai temperamen ini meluas karena banyak diterima kalangan gereja Kristen. Sehingga ada karya paling menonjol tentang teori temperamen adlh tulisan O. Hallesby dlm Temperament and the Christian Faith.
Dasar gagasan empat temperamen ini kadang dipertentangkan kaum behaviorist(penganut tingkah laku). Selain itu Psikoanalisis Sigmund Freud jg banyak melunturkan paham empat temperamen ini.
Hippocrates sdh pikirkan jauh sblm kita sekarang ini, sehingga empat temperamen msh menjadi bahasan menarik tanpa memandang gagasan2 baru.

next

Tidak ada komentar:

Posting Komentar