Minggu, 06 Juni 2010

Menguji Keikhlasan

Tiga hari lalu sekitar jam 10 pagi, aku melintasi jalan Yos Sudarso sendirian. Sesampai di depan SDK Ende 2, pandanganku tertuju pada segerombolan anak SD yg sedang mengerumuni gerobak mas. Tidak menarik memang, tp ada pelajaran yg aku petik dr adegan sesaat itu.
Aku sengaja berteduh di halte yg berada berseberangan dgn SD tsb, hanya sekedar perhatikan adegan lanjutan antara gerobak mas Jawa dgn anak2 SD itu. Ternyata anak2 itu sedang berebutan utk saling mendahului dilayani beli es potong. Hmm.. hebat! pikirku sambil senyum2.
Terus..? Setelah kerumunan agak berkurang krn si mas jawa penjual es potong dgn tabah melayani, tiba2 seorang dr mereka(anak SD) terlihat murung sambil menengadah lesu ke wajah mas es potong. Temannya sudah berlalu kembali ke halaman sekolah dgn riangnya stlh dapat es potong di tangan.
Mas jual es tetap tdk peduli bhw anak murung itu menatapnya. Dari kejauhan aku menerka, jangan2 anak itu tdk punya uang tp sdh kepingin amat... atau mungkin dia inginkan belas kasih lebih dr mas...
Sekian menit terus aku perhatikan dan msh tak berubah pemandangan itu. Hanyalah anak2 lain sudah semuanya di halaman sekolah, tinggalkan anak malang sendiri dan mas penjual es. Tanpa sadar, aku menitikan air mata.. kasihan anak itu. Dulu wkt seumur dia, aku pernah alami hal serupa.
Aku beranjak dr halte, mendekat anak itu! Seraya pegang pundaknya aku tawarkan, D' mintalah es di mas, aku yg bayar.“ Mas yg jg dengar ucapanku mulai melayaninya. Sesaat menerima sepotong es dr tangan mas, anak kecil itu menatapku tajam. 'Om, tidak rugi belikan saya es?' Polos.. lugas..
'Tidak ade!' Lalu dia balikan muka langsung fuitt.. lari ke halaman sekolah. Aku merogoh saku lalu bayar es yg dimakan anak kecil tdi. Akupun lanjutkan perjalanan tanpa rasa rugi. 'Om, makasih banyak esnya..!' Teriak anak itu dr jauh sambil melambaikan tangan dgn es yg digenggamnya dari atas pagar pembatas halaman sekolah. Aku membalas lambaiannya tp tdk menoleh lbh lama ke arahnya.

Pembelajaran sederhana! Pertama, kepedulian! apakah teman2nya di SD tsb tidak peduli walau mereka segerombolan beli es? Trus kenapa aku mau keluarkan uang hanya utk sepotong es apalagi bukan untukku tp anak asing yg blm aku kenal?
Kedua, Harapan! Anak itu punya harapan belas kasih mas yg mungkin bsa menggratiskan sepotong es padanya? Dan apakah harapanku krn sudah membeli es untuknya? apakah upahku?
Ketiga, Tidak rugi! Betul, anak itu menguji keikhlasanku dgn perkataan itu..
Aku cuma senyum..!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar